DISKUSI DI JALAN SEPI
Seiring kayuhanku pada sepeda tua ini,
ia berteriak kepadaku dengan suara paraunya
“Untuk apa kau membeli bunga bila hanya menyakiti hatimu saja?”
Aku acuhkan ia dan bersantai mengayuhnya dan mempedulikan jalan sepi di malam hari
Ia menegurku kembali
Masih aku membisu tak beri jawaban
Sekayuh-dua kayuh kemudian aku berbisik padanya,
“Aku hanya memberi doa, bukan mengemis cinta”
Kemudian kupelankan kayuhku
Kami berjalan tanpa ada kata-kata yang keluar dari kami di jalan gelap ini
Mawar merah jambu itu melekat pada rem sepeda ini
Ia memohon kepada sepeda
“Jangan kau biarkan aku terlantar meski ia nanti tak diterima wanitanya. Aku ingin hidup berlampir doanya untuk wanitanya, dan menyebar wangi tuk mengingatkannya agar tahu tuk harus jatuh cinta kepada pria ini”
Sepeda melaju kebingungan
Aku tertawa
Aku memang sedang jatuh cinta
Tapi mawar terlampir doa adalah caraku jatuh cinta secara rahasia.
Oktober 2014
Komentar
Posting Komentar