KEBAYORAN VAN BANTEN
Sebagai yang kita ketahui daerah Kebayoran, Jakarta Selatan pada era 70-80an adalah perkampungan yang memiliki sawah, pohon, serta suasana yang asri seperti di serial televisi Si Doel Anak Sekolahan atau film Si Doel Anak Betawi yang salah satu pemerannya adalah tokoh sekaligus komedian asli Betawi, Benyamin Sueb. Kendaraan bajaj, delman, dan bemo masih menjadi kendaraan umum yang lumrah bagi penduduk di Kebayoran.
Gambar 1: Sinetron Si Doel yang menggambarkan kekentalan adat Betawi. |
Pada era Ibu saya tinggal di Kebayoran Lama (sekitar 1980 akhir hingga 1990an), daerah tersebut mengalami penyusutan. Terjadi banyak pembangunan yang didirikan oleh sejumlah kalangan swasta maupun negeri. Daerah yang biasanya menjadi tempat pertanian dan perkebunan berubah menjadi lahan bisnis dan perekonomian.
Kali ini, saya memaparkan kejadian serupa dengan waktu dan tempat yang berbeda. Kejadian ini terjadi di barat Jakarta Selatan, Tangerang Raya. Kenapa Tangerang Raya sebagai nama daerah yang saya tulis? Sebab, Perubahan
kondisi tidak hanya terjadi pada daerah satu kabupaten saja, melainkan terjadi
pada beberapa kabupaten yang bernamakan Tangerang, seperti; Kabupaten
Tangerang, Kabupaten Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang.
Tangerang Raya sebagai daerah perekonomian yang
menjadi momok bagi provinsi Banten mengalami kemajuan pesat dalam bidang bisnis
dan perekonomian modern yang mengandung kapitalismenya. Fasilitas-fasilitas
yang mulai berdiri membuat Tangerang Raya menjadi daerah satelit Jakarta yang
sangat maju daripada daerah-daerah satelit Jakarta lainnya yang biasa disebut
Jabodetabek. Kemajuan Tangerang Raya juga diikutinya dengan banyaknya
perusahaan-perusahaan swasta yang mulai menjamur.
Gambar 3: Gambaran sebuah mall yang ada di Curug Sangereng, Tangerang. |
Sangat miris sebenernya akan keberadaan Curug
Sangereng ini. Saya sebagai mahasiswa dari universitas yang dekat dengan lokasi
tersebut, memiliki tempat makan nasi yang nikmat dan ekonomis di Curug
Sangereng. Mirisnya, saya seringkali mendengar dari rekan-rekan mahasiswa dalam
pengucapan Curug Sangereng sebagai Jalur Gaza (Seperti yang kita ketahui
tentang Jalur Gaza adalah suatu daerah di Timur Tengah yang tersudut dalam
penjajahan Israel). Keberadaan Curug Sangereng sekarang menjadi kian tertutup
akan pembangunan pesat swasta yang menyelimutinya.
Begitu juga di daerah Kampung Sawah, kelurahan
Lengkong Kulon, kecamatan Pagedangan. Daerah Kampung Sawah hingga tahun 2012
hanyalah diselimuti sawah yang sejuk dan asri. Perubahan lokasi sekitar Kampung
Sawah begitu tampak ketika tahun 2014, pihak swasta mengubah sawah yang sudah
terbeli menjadi lahan properti mewah. Kampung Sawah kian mengerucut dan
beberapa rumah telah tergusur karena pembangunan tersebut.
Gambar 4: Pembangunan di daerah Tangerang. |
Kasus yang terjadi pada perkembangan Tangerang
Raya ini adalah gambaran akan masyarakat yang terbelakang karena tergiur akan
uang sehingga menjual apapun yang seharusnya menjadi momok bagi dirinya dan
orang lain. Kasus perkembangan ini juga menjadi gambaran akan pihak swasta yang
ingin meraup untung banyak tanpa mempedulikan kondisi masyarakat sekitar
pembangunannya.
Modernisasi perkembangan adalah hal yang baik untuk
mengembangkan potensi yang ada, tetapi juga bisa menjadi hal yang buruk bila
itu merusak keberadaan suatu pemukiman. Bisa jadi dengan perkembangan ini,
pemukiman-pemukiman seperti Curug Sangereng dan Kampung Sawah bisa menjadi
pemukiman-pemukiman terpencil di Kebayoran yang terselimut total oleh
kapitalisme yang berkedok perkembangan jaman.
Komentar
Posting Komentar