Featured

BAB DI KERETA API TIDAK LAGI LANGSUNG 'PLUNG' KE TANAH

by - Februari 16, 2018

Stasiun Karangasem di Banyuwangi, saat saya melakukan perjalanan untuk berpetualang di Banyuwangi.
Dulu setiap kali kalau ingin buang air besar dalam perjalanan menggunakan kereta api, biasanya menunggu kereta berhenti di stasiun untuk menggunakan toilet stasiun. Toilet di kereta api dulunya hanya bisa digunakan untuk buang air kecil saja. Sistem toilet di kereta hanyalah langsung terbuang ke tanah tanpa pengolahan.

Beda dulu, beda kini. Toilet kereta api tidak langsung jatuh begitu saja ke tanah, dan tidak hanya digunakan untuk buang air kecil saja. Setiap saya menaiki kereta api, sering kali mempertanyakan, apakah bisa toilet kereta api digunakan untuk buang air besar tanpa harus menunggu ke stasiun berikutnya yang jaraknya bisa saja sangat jauh. Ternyata toilet kereta api yang sekarang memiliki sistem toilet yang ramah lingkungan atau TRL (Toilet Ramah Lingkungan).

Proses pembuangan TRL diolah terlebih dahulu sebelum menjadi cairan yang dibuang agar lebih ramah lingkungan. Proses tersebut dibuat oleh pihak PT KAI karena banyaknya kejadian penumpang yang ketinggalan kereta karena terlalu lama buang air besar di stasiun tempat kereta berhenti. Selain itu, PT KAI juga turut serta dalam gerakan ramah lingkungan. Kebijakan dan pembuatan sistem ini dilakukan oleh PT KAI sejak tahun 2013 lalu dengan PT INKA.

Beginilah skema pengolahan pembuangan limbah kotoran di kereta api.
Pengolahan kotoran TRL kereta api. Sumber: PT INKA. Courtesy: Kompas.
Ringkasnya seperti yang dilansir di kompasiana, cara pengolahan limbah kotoran TRL seperti ini:

a. Piping - perpipaan
Pipa berfungsi untuk mengalihkan feses (dan urine) dari kloset ke tangki penampung; pipa yang berbentuk S (leher angsa) berfungsi sebagai water trap sehingga tak ada gas balik (yang menyangdung bau tak sedap) dari tangki penampung ke ruang tolet dan penumpang. Selain itu pipa S, juga berfungsi menahan sampah padat yang sengaja di buang/dimasukan ke kloset (misalnya popok bayi, pembalut, dan cd, dan lain-lain).  lihat  image.
b. Tangki Penampung
Tangki penampung, selain menampung limbah, juga berrfungsi sebagai penghancur dan pengurai fases. Lihat image (di atas) letak tangki di bawah gerbong, berwarna merah (setiap gerbong ada dua tangki penampung). Dalam tangki tersebut ada (dimasukan) bakteri pengurai karbon aktif dan bio ball. Hasil tampungan selama perjalanan inilah yang dibuang oleh KA, dalam bentuk cair dan tidak mencemari lingkungan
Sehingga toilet yang dulunya hanyalah lubang yang langsung berhadapan dengan rel atau tanah, sudah tergantikan dengan toilet pada umumnya. Pengolahan sistem ini tidak lagi membiarkan kotoran langsung 'plung' ke tanah.

Walaupun begitu, TRL yang memang ramah lingkungan perlu dijaga baik-baik oleh berbagai pihak yang menggunakan toilet kereta api. Meskipun sudah higenis untuk digunakan, setiap kali saya menggunakannya masih saja terdapat kotoran yang tidak dibuang, karena perawatannya yang kurang.

Jadi jika naik kereta api, kebersihannya dijaga, ya gengs!

You May Also Like

0 komentar