PKI, HANTU BERGENTAYANGAN DARI FPI DI MUSIM POLITIK
Sumber: Dokumentasi Sejarah |
FPI (Front Pembela Islam) berkali-kali menyerukan tentang bahaya
kemunculan kembali PKI (Partai Komunis Indonesia) di negeri ini. Seolah
pandangan politik mereka sangat kuat beracu pada pemerintahan Orde Baru yang
sudah tumbang tahun 1998 lalu. Mungkin karena era Reformasi yang cenderung bisa
bebas menyatakan pendapat, dikhawatirkan menjadi kesempatan bagi eks PKI untuk
bangkit. Padahal partai yang sudah bubar di dekade 1960an itu menjadi partai
terlarang dan anggotanya, serta orang-orang yang bersangkutan dengan PKI
(meskipun dia berhubungan dengan erat oleh anggota PKI) dibabat habis pada
waktu itu juga.
Sumber: Wikipedia |
Perlu diketahui, PKI itu sendiri menganut pemahaman komunisme. Komunisme
sendiri pada dasarnya dalah pemahaman kesamarataan kemakmuran antara yang kaya
dan miskin. Tentu saja pemahaman ini berlawanan dengan kapitalisme, yang
cenderung memakmurkan mereka yang memiliki kepemilikan yang banyak.
Diherankannya adalah, komunisme itu sendri dihubung-hubungkan dengan atheis
oleh orang-orang Indonesia. Pemahaman ini didoktrinkan sendiri oleh
pemerintahan era Orde Baru yang saat itu berhasil merebut kekuasaan dari Orde
Lama atas terjadinya penumpasan PKI yang mengaitkan PKI membunuh sejumlah ulama
di Indonesia. Secara otomatis, komunisme yang dianggap kejam oleh Orde Baru,
semakin disempurnakan citarasa kejamnya dengan komunisme sama dengan atheisme
oleh pemerintah. Tentunya, atheisme itu sendiri menjadi lawan oleh kaum
beragama yang pernah terluka karena PKI itu sendiri.
Di era reformasi kini, presiden Joko Widodo itu sendiri terimbas tuduhan
PKInya. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh orang-orang yang berseberangan
politik dengan partai PDI-P. Bahkan pula, PDI-P terimbas juga dengan tuduhan
partai penerus PKI yang sama sekali
tidak ada hubungannya antara paham PDI-P dengan PKI.
Post yang saya baca dari website yang menyatakan fakta keberadaan PKI, setelah dilihat fakta-fakta tersebut tidak begitu benar kepastiannya. |
Permasalahannya, dari manakah isu tersebut tersebar? Isu kebanyakan
tersebar oleh akun-akun hoax dan
penebar kebencian yang semuanya berakar dengan kepentingan politik dan sangkut paut
FPI. Salah satunya adalah situs islamislami
yang menyebarkan prasangka dan pernyataan PKI bangkit. Situs tersebut, dalam
salah satu postingannya, menyebutkan menonton film yang menceritakan PKI (yang
bukan produksi orde baru) memprasangkakan sebagai doktrin PKI. Selan itu, Rizieq
Shihab dalam aksi 299, dalam orasi jarak jauhnya, ia mengatakan "Omong
kosong kalau yang mengatakan PKI tidak akan bangkit atau PKI sudah final, tidak
akan bangkit lagi, omong kosong. PKI sudah akan bangkit lagi. PKI akan melibas
kita semua kalau kita tidak merapatkan barisan dari sekarang," sebagaimana
yang dilansir CNN Indonesia.
Akibat doktrin isu kebangkitan PKI yang tersebar di era reformasi ini, seringkali
terjadi beberapa kasus kekerasan terhadap orang yang diduga antek PKI. Salah satunya
yang dilasir oleh tirto.id, Seorang
tunawisma dianiaya karena dianggap berpura-pura gila dan disinyalir hendak
menganiaya tokoh agama. Persoalan tersebut jadi ramai di publik setelah
kejadian itu menjadi video dan tersebar di media sosial. Seorang warga
berinisial NSAU menambahkan embel-embel “PKI” yang akhirnya telanjur tersebar
sebagai hoax.
FPI sendiri mengatakan bahwa pihak mereka mengetahui keberadaan PKI di
Indonesia. Permasalahannya, dalam TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 menyatakan “Berdasarkan
pertimbangan tersebut diatas maka adalah wajar, bahwa tidak diberikan hak hidup
bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkembangkan
dan menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme,” dan Presiden
Joko Widodo dalam sosial medianya mengatakan “Pertanyaannya, di mana? Di mana?
Kalau ada tunjukkan kepada kita. Kepada saya. Saya gebuk detik itu juga! Soal
PKI itu, hukumnya jelas sudah dilarang. Apalagi sampai disorong-sorongkan ke
saya, seolah-olah saya melindungi.” Jika FPI benar-benar mengetahui keberadaan
PKI, mengapa tidak melaporkan kepada pemerintah? Selama ini yang ada hanyalah
penggerebekan pentas seni yang diprasangka sebagai perkumpulan antek PKI.
Sumber: Arrahmah |
Selain itu dalam demonstrasi-demonstrasi anti PKI yang diteriakkan oleh
FPI, kerap kali membawa bendera PKI. Darimanakah bendera PKI tersebut berasal?
Tentunya berdasarkan penggeledahan Banser/Anshor, FPI sendiri yang menbuat
bendera PKI, seolah bahwa FPI merebut bendera PKI yang ditemukan dari markas
persembunyiannya. Jika memang benar mengetahui keberadaan PKI, tentunya ada
kabar penggerebekkan dan penjarahan embel-embel PKI di persembunyian mereka.
Kepentingan isu PKI bangkit ini, tentunya adalah kepentingan politik. Perlu
diketahui, isu yang meyakini kebangkitan PKI, kebanyakan dari kelompok yang
bertentangan dengan presiden Joko Widodo yang berlatar dari PDI-P.
Terakhir, pengikut koar-koar anti PKI ini mayoritas adalah kaum ekonomi
menengah kebawah yang sedikit memiliki literasi. Jika memahami pemahaman
komunisme ini, komunisme adalah ideologi yang membela kaum buruh, rakyat bawah
dan menyetarakan kekayaan. Jika seandainya isu PKI ini benar-benar ada,
seharusnya ketakutan akan komunisme bukanlah dari golongan menengah kebawah,
tetapi kepada mereka yang berekonomi menengah ke atas.