Featured

ORIGIN: KEMBALINYA PERANG SAINS MELAWAN AGAMA

by - Mei 04, 2018



Judul: Origin
Penulis: Dan Brown
Penerbit: Doubleday
Terbit: Oktober 2017.


“Dari mana kita berasal? Kemana kita akan pergi?” -Edmond Kirsch


Jika Galileo dan Copernicus ditahan oleh gereja karena teori Heliosentris dan Bumi Bulat, kini novel Origin hadir menceritakan perpecahan antara sains dan agama di era modern ini. Perpecahan tersebut bermula setelah sekian lama Edmond Kirsch, seorang futuris, ilmuwan, milioner dan sekaligus mantan mahasiswa dari Robert Langdon, melakukan penelitian akhirnya bisa menjawab teka-teki penciptaan dunia dan tujuan akhir dunia kedepannya secara ilmiah.

Akibat perencanaan publikasi penemuan tersebut, 2 dari 3 tokoh agama berpengaruh dunia mati terbunuh, yakni Ulama Islam Syed Al Fadl, dan Rabi  Yudaisme Yehuda Koves secara misterius. Sedangkan tokoh agama Katolik, Uskup Antonio Valdespino dalam bayang-bayang permasalahan politik kerajaan Spanyol dan penelitian ateisme dari Kirsch.

Namun sayangnya, saat acara publikasi ilmiah oleh Edmond Kirsch dimulai pada hadapan depan publik di Museum Guggenheim, Bilbao, maupun secara siaran langsung, ia terbunuh dengan satu kali tembakan dari penyusup anti ateisme yang masuk dari golongan Katolik. Luis Avila.

Robert Langdon yang hadir dalam presentasi mantan mahasiswanya itu, sontak terkejut. Penemuan besar yang menggoncangkan dunia tersebut tak bisa dipublikasikan. Akhirnya Langdon berniat mencari cara menemukan data penemuan Kirsch untuk segera kembali dipublikasikan. Tentunya, perjuangan Langdon sangat berat untuk mencari cara dan akses data untuk masuk ke fasilitas penelitian Kirsch yang berada di Barcelona. Rintangan lainnya juga, Langdon dituduh sebagai pembunuh Edmond Kirsch pada awal cerita, dituduh sebagai penculik, hingga dikejar pembunuh karena hendak menyiarkan kembali presentasi temuan Kirsch.

Langdon tidak sendiri, ia ditemani seorang direktur Museum Guggenheim, Ambra Vidal, yang sekaligus menjadi tunangan pangeran Spanyol, Julian, yang terlibat dalam kasus pembunuhan Kirsch malam ini yang menyangkut dirinya serta kepentingan politik tunangannya yang dekat dengan Uskup Antonio Valdespino. Selain Vidal, Langdon juga dibantu oleh Winston, yakni komputer-kuantum yang diciptakan Kirsch sebagai asisten pribadinya untung membantu temuan-temuannya, dan menjadi penemuan terbesar Kirsch sepanjang sejarah.

Novel fiksi ilmiah ini, mencetuskan anggapan bahwa tuhan itu tidak ada, dan juga menjelaskan bagaimana penciptaan alam semesta bermula, dan apa yang akan terjadi pada peradaban dunia, khususnya manusia. Selain itu, Origin juga membuka pikiran kita bahwa banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang kita cari mendekati ketidaktahuan agama atas suatu penjelasan ilmiah, seolah cerita yang berpatok pada pemikiran Kirsch ini, menyatakan bahwa manusia dengan pengetahuan-lah tuhan yang sebenarnya.

Origin juga menceritakan permasalahan yang terjadi pada internal kerajaan Spanyol. Pangeran Julian menghadapi kekhawatiran terhadap tunangannya yang tak kunjung pulang, dan mencemaskan masa depan Spanyol nanti setelah ayahnya, raja yang sudah uzur usianya. Pangeran Julian juga menjadi tertutup oleh dunia luar, pangeran Julian dalam pengawasan dan penjagaan Uskup Valdespino yang membuat dunia curiga ada hubungan antara Kerajaan, Gereja, dan kasus pembunuhan Kirsch, mengingat bahwa Kerajaan Spanyol adalah salah satu kerajaan Katolik terbesar di dunia.

Seperti biasa, novel serial Robert Langdon yang menjadi lanjutan dari Angels and Demons, The Da Vinci Code, The Lost Symbol, dan Inferno ini, bercerita dalam latar waktu yang singkat, hanya satu setengah malam saja, dan harus memecahkan teka-teki, simbol serta kode-kode rumit.

Namun Origin tampil berbeda dari cerita-cerita Robert Langdon sebelumnya. Selain seni-seni klasik yang cenderung biasa Langdon hadapi, kali ini Origin menyajikan karya-karya seni modern, terutama saat di awal-awal cerita yang berlatarkan di Museum Guggenheim Bilbao.

Origin menampilkan seni klasik dan modern Spanyol dengan tempat-tempat yang menjadi latar cerita tersebut, yang patut untuk dikunjungi bila traveling ke Spanyol. Setting tempat yang diambil dalam Origin antara lain, Museum Guggenheim di Bilbao, Gereja Katolik Palmaria, Casa Mila, Valley of the Fallen, Pusat Komputer Super Barcelona, Istana Kerajaan Madrid, hingga Basilika Sagrada Familia.

Museum Guggenheim di Bilbao, Basilika Sagrada Familia, Valley of the Fallen (kiri-kanan). Sumber: wikipedia.org

Dan Brown sebagai penulis cerita sukses membawa fiksi ilmiah ini menjadi bahan pemikiran tentang penciptaan alam semesta secara sains. Dalam Origin, disampaikan juga petikan kata atau teori dari ilmuwan-ilmuwan besar seperti Stephen Hawking dan eksperimen Miller-Urey. Dari segi futuristik, Dan Brown juga menyampaikan dari cerita ini tentang perkembangan teknologi canggih melalui teknologi-teknologi yang diciptakan Edmond Kirsch.

Akhir artikel, saya selalu menganggap serial-serial Robert Langdon yang dituliskan oleh Dan Brown adalah Sherlock Holmes versi abad ke-21. Secara penyelesaian pemecahan masalah, pembacaan kode-kode, dan pemahaman simbol-simbol di setiap kisah-kisah Langdon, menjadikan pantasnya Langdon dan Holmes. Bedanya, Sherlock Holmes bersifat gegabah, konsumen opium, dan bekerja sebagai detektif, sedangkan Robert Langdon berrsifat serius, dan bekerja sebagai Profesor di Ikonologi dan Simbologi Agama Universitas Harvard.

You May Also Like

0 komentar