Featured

MOMEN 'WAH' UNTUK TRAVELER PEROKOK PENGGUNA KERETA API

by - November 17, 2018


"Demi kenyamanan bersama, kami himbau bagi penumpang agar tidak merokok. Baik di kabin, di bordes, atau di toilet.
Bagi penumpang yang kedapatan merokok, akan kami turunkan di stasiun terdekat. Terimakasih"

Begitulah kira-kira bunyi pengumuman yang disampaikan oleh suara wanita setiap kali naik kereta api.

Awalnya saya mengira, siapa pula yang akan merokok di kereta api negara ini yang udah keren fasilitas dan regulasimya. Tapi ternyata, saya menyaksikan ketegasan pihak PT KAI terhadap peraturannya tersebut.

Ini terjadi saat saya melakukan perjalanan ke Surakarta (Solo) dengan kereta api ekonomi Brantas. Seorang  penumpang dari Jakarta tujuan Madiun kedapatan merokok di toilet oleh petugas kereta api. Saat ketahuan itu, rombongannya memohon untuk dimaafkan. Tapi pihak kereta api bersikeras agar penumpang tersebut akan diturunkan berikutnya (kalau tidak salah di Stasiun Semarang Tawang). Sehingga akhirnya, penumpang tersebut diturunkan di stasiun tersebut.

Saya terkejut. Wow, mereka bersungguh-sungguh.

Walau dalam hati berkata "Yaelah, sabar dikit ngapa. Ada waktunya juga kok buat bisa ngerokok". Karena saya perokok, dan mengetahui bahwa ada saat-saatnya tersendiri untuk merokok.

TITIK API ATAU TITIK AKUPUNTUR JAWA, SURGA BAGI PEROKOK


Sebenarnya, kereta juga menghargai keberadaan perokok untuk bisa merokok. Toh, petugas kereta api juga ada yang merokok. Tapi hanya di beberapa kesempatan saja. Yaitu di stasiun yang memiliki persinggahan yang lama, seperti di stasiun-stasiun tempat kereta berganti peron, atau mengisi air toilet.

Beberapa di antaranya sudah saya tandai dalam catatan saya, stasiun mana yang memberikan kesempatan merokok. Saya sebut dengan "Titik Api" atau "Titik Akupuntur Jawa". Berikut ini akan saya sebutkan beberapa "Titik Api" yang saya ketahui, untuk kamu (termasuk saya) yang perokok.

  • Stasiun Cirebon Prujakan. Memiliki waktu singgah hingga 10 menit, karena adanya perpindahan DAOP (Daerah Operasi) sekaligus pengisian air toilet. Nah, itu bisa jadi momen 'emas' buat perokok yang sudah asem mulutnya, yang bawaannya ngedecak-decak lidah mulu, kebelet ngerokok.
  • Stasiun Brebes. Memiliki waktu singgah sekitar 10 menit.
  • Semarang Tawang. Memiliki waktu singgah hingga 20 menit. Gile cuy. Teman saya saja di stasiun ini bisa menghabiskan 3 batang rokok berturut-turut (Mungkin paru-parunya cerobong kereta api kali ya).
  • Stasiun Purwokerto. Memiliki waktu 10 menit karena pergantian DAOP.
  • Stasiun Bandung. Memiliki waktu 10 menit karena pergantian DAOP.
  • Stasiun Yogyakarta. Memiliki waktu 10 menit. Tapi tanggung, karena rata-rata traveler akan berhenti di stasiun ini, atau di Stasiun Lempuyangan yang jaraknya dekat dari Stasiun Yogyakarta.
  • Stasiun Surabaya Gubeng. Memiliki waktu hingga SETENGAH JAM CUY!. Karena pergantian DAOP, dan pengisian air toilet.
  • Stasiun Gombong (daerah Kebumen). Memiliki waktu 8 menit.
  • Stasiun Geneng (daerah Ngawi). Memiliki waktu 8 menit.
  • Stasiun Probolinggo. Memiliki waktu 10 menit.
  • Stasiun Jember. Memiliki waktu 10 menit, karena pergantian DAOP.
  • Stasiun Sumberwadung (daerah Banyuwangi). Memiliki waktu 10 menit.
Mungkin kamu berpikir, mana bisa merokok dalam waktu 8-10 menit. Percayalah, traveler. Saat kalian mau merokok di "Titik Akupuntur", kecepatan kalian merokok kalian akan lebih cepat dari biasanya.

Cara mudahnya, kamu cukup mencari nama keretamu di Wikipedia. Karena di Wikipedia disajikan tabel stasiun-stasiun yang akan disinggahi, dan durasi pemberhentiannya.

Jadi selamat merokok, traveler. Ingat! puntungnya jangan dibuang sembarangan!

You May Also Like

0 komentar