WISATA DAHAGA LABUAN BAJO


Dalam video indepth reporting yang ditayangkan oleh CNN Indonesia, yang dipublikasi di Youtube pada 15 Oktober 2018, menggambarkan air menjadi komoditas yang diperebutkan di destinasi wisata kelas dunia, Labuan Bajo. Pihak yang ‘berkonfrontasi’ secara langsung dalam permasalahan air, ialah warga dan perusahaan swasta yang menguasai sumber air bersih.

Indepth Reporting sendiri adalah pelaporan mendalam untuk, membuat pemirsanya mengetahui semua aspek-aspek yang terjadi pada suatu permasahalan dengan secara detail. Dalam hal ini, CNN Indonesia menampilkan permasalahan tentang air bersih di Labuan Bajo untuk memberi gambaran perubahan sosiologis dan sumber daya alam yang tereksploitasi untuk pariwisata.

Peliputan ini mewawancarai beberapa tokoh penting di Kabupaten Manggarai, terutama di Labuan Bajo, antara lain: Agustinus Ch Mandula (Bupati Labuan Bajo), Aurelius Lendo (Direktur PDAM Wae Mbeliling), Oman Rahman (Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan), Agustinus Willy Djomi Penguasaha Air Minum Dalam Kemasan), Romo Robert Pelita (Tokoh Masyarakat), dan masih banyak lagi. Selain tokoh penting juga, beberapa warga yang terimbas dari ‘perang’ air layak konsumsi juga, seperti warga Liang Ndara yang dulunya memiliki sawah subur tetapi kini mengering.

Masyarakat di Labuan Bajo mengalami kekurangan pasokan air bersih dari PDAM, yang disebabkan pengaturan pemerintah sedang berpacu pada sektor pariwisata. Bahkan dalam keluhannya, beberapa warga menyampaikan bahwa air sangat sedikit yang masuk ke rumahnya, dan bertahan hanya dalam 2 hari.

Yang lebih mengkhawatirkannya lagi, di indepth reporting ini warga telah menemukan lahan yang dibeli pihak swasta untuk mengebor sumur lebih dalam. Sumur dari pihak swasta ini dikhawatirkan menyedot pasokan air warga disekitarnya yang jumlah airnya sendiri sudah sangat kurang.

Untuk air minum sendiri, masyarakat Labuan Bajo sangat tergantung kepada air minum kemasan yang memiliki jaringan sumber air sendiri. Beberapa mereka yang memang tergantung kepada air PDAM, lebih memilih untuk memasak air PDAM yang teraliri mereka hingga layak konsumsi. Padahal air mentah PDAM yang teraliri oleh mereka sangat tinggi zat kapurnya yang membahayakan kesehatan warga.

Hal ini tidak hanya terjadi di Labuan Bajo, bahkan di Pulau Rinca yang menjadi objek wisata Taman Nasional Komodo sendiri pun, warga harus sangat bergantung kepada suplai air dari AMDK (air minum dalam kemasan).

Pemerintah memang sedang kencang-kencangnya untuk mengharapkan investasi lebih dari perusahaan swasta, tapi sayangnya eksploitasi terhadap sumber daya alam menjadi kurang teratur, dalam hal ini air.

Video liputan mendalam dari CNN Indonesia ini menggambarkan, bahwa sebenarnya dibalik wisata yang begitu indah, terdapat perjuangan keras warga untuk mendapatkan hak-haknya. Apa yang menjadi konsumsi wisatawan di tempat destinasi, bisa jadi adalah hak warga sekitar sana yang terabaikan bahkan dirampas untuk pariwisata.

Perlunya sebagai wisatawan juga harus bijak dalam mengonsumsi fasilitas yang diberikan, untuk memikirkan kembali keadaan sekitar. Bahwa tuan tanah lokasi wisata, belum tentu mendapatkan hak yang layak atas komoditas tersebut.

Postingan Populer