2019, AKANKAH MENJADI TRAVELING TERAKHIR?
Saya sudah berpergian ke beberapa tempat, dan saya syukuri bahwa saya sudah melakukannya. Beberapa kali saya juga belajar, beberapa kali juga saya menemukan masalah dan kesalahan yang seringkali mungkin saya ulang. Perjalanan memang menjadi guru besar buat saya, terutama memahami kehidupan dari sisi mencintai alam.
Alam adalah tempat belajar yang cocok untuk saya. Traveling mengajarkannya kepada saya. Perjalanan di alam bebas adalah kelas untuk belajar, dan tidak ada dinding satu pun yang bisa mengurungimu, itu sebabnya saya mencintai dunia traveling, terutama dalam pendekatan alam dan manusia.
***
Kalau ada orang yang bertanya "Sampai kapan sih kamu akan terus melakukan traveling?". Jawabannya tidak ada yang namanya berhenti melakukan perjalanan atau traveling. Pada hakikatnya, manusia sering melakukan perjalanan. Bagi saya manusia mana pun tidak akan berhenti melakukan traveling kecuali jika sudah tiada.Peradaban dari dulu hingga sekarang banyak yang mendokumentasikan kegiatan traveling. Dari zaman dulu manusia hidup nomaden, kemudian juga ada ekspansi atau invasi, berdagang, hingga kini traveling pun bisa dimaknai dengan traveling batin, atau umunnya disebut hijrah.
Blog saya memang mendokumentasikan kegiatan dan menjadi inspirasi bagi beberapa orang yang suka traveling. Tapi bukan berarti saya bisa melakukannya itu secara terus-menerus.
Alasan berhenti
Saya hanya seorang mahasiswa jurnalistik semester 6 (sekarang). Sementara semester depan saya harus magang di media yang saya sudah siapkan. Tandanya, untuk kegiatan mengembangkan blog ini lebih luas selama 6 bulan akan sulit bagi saya untuk bisa konsisten setiap pekan untuk membuat postingan.Magang di media bukanlah perkara yang mudah. Saya harus ke sana-sini untuk mengejar berita/liputan yang saya harus bertanggungjawab kepada media dan publik. Nanti akan saya informasikan di mana.
Selain magang juga, saya sebagai calon jurnalis akan melakukan skripsi karya tahun depan (Insya Allah, Amin), atau bahasa lainnya Tugas Akhir (TA). Tapi yang jelas kita tidak selamanya menjadi mahasiswa akan ada masanya peralihan saya menjadi lebih dewasa dan menghadapi dunia kerja yang lebih berat.
Lantas akan meninggalkan blognya begitu saja, begitu?
Tidak. Dengan kegiatan akademis akhir bukan berarti saya benar-benar ingin berhenti jalan-jalan dan travel blogging di sini. Hanya saja akan sedikit perjalanan jarak jauh yang akan saya lakukan sementara waktu. Tentu selama kesibukkan akademis yang saya lakoni juga bukan berarti saya benar-benar berhenti kegiatan travel blogging ini. Liputan dengan media tentunya akan membawa saya kemana saja, dan saya akan berbagi pengalaman pula di sini bagaimana wartawan bekerja, dan serunya menjadi wartawan. Dari sisi travelingnya, saya juga bisa memperkenalkan tempat-tempat baru dengan mudah untuk dibagikan dengan pembaca. Selama tugas akhir pun akan saya lakukan hal serupa.
Dan saya masih berpegang teguh, bahwa seorang gembel bisa berpergian sejauh mungkin, dan berbagi sebanyak mungkin. Ditunggu saja ekspedisi besar tahun ini, dan itinerarynya.
Selamat jalan-jalan!
Komentar
Posting Komentar