Featured

Dendanya Mahal, Ketahui Peraturan Ketat Singapura Saat Traveling

by - November 09, 2019


Setiap daerah pasti memiliki aturannya sendiri yang harus dipatuhi bila seseorang berkunjung agar tidak dijauhi masyarakat sekitar. Begitu juga negara-negara lain pasti memiliki peraturan yang berbeda untuk menjalankan roda kehidupannya, yang perlu dipatuhi pula oleh para traveler yang traveling ke negara lain. Salah satu negara yang paling ketat peraturannya pastinya adalah Singapura yang dendanya mahal.

Baca Juga: Cinta, Selera Keluarga, dan Diskriminasi Ras

Negara tetangga kecil kita, Singapura, ini adalah negara yang tertata rapih. Setiap lingkupnya masih bersih dan aman untuk berpelisiran. Tentunya untuk menjadi negara yang seperti itu, Singapura memiliki peraturan yang ketat supaya kebersihan dan keamanannya terjaga walaupun membatasi gerak warga dan wistawannya.

Sanskinya cukup tegas jika melanggar. Ada denda yang sangat berat hingga pidana penjara yang diterapkan untuk peraturan-peraturan simpel ini (jika dipandang sebagai orang Indonesia ya).

Nah, di bawah ini ada beberapa peraturan ketat yang harus kamu ketahui saat traveling ke Singapura.

Jangan mengunyah permen karet dan membuangnya sembarangan


Peraturan ini desas-desusnya gara-gara ada MRT yang sempat tersendat karena permen karet yang dibuang jalur MRT. Hingga akhirnya, Singapura memperketat peraturan permen karet.

Entah bagaimana asal-usul pastinya, Singapura sendiri mengurangi resiko-resiko karena permen karet seperti terinjak oleh kaki dengan melarang penjualan permen karet, hingga larangan mengunyah di tempat umum.

Dendanya sendiri tidak main-main, yakni 100.000 SGD.

Homoseksualitas masih dilarang

Baca Juga: Why We Stay in The Closet

Untuk teman-teman yang homoseksual, mohon bersabar ya. Karena Singapura masih sama dengan Indonesia yang melarang kegiatan homoseksual.

Pasangan sesama jenis di Singapura jika dilaporkan, akan mendapat sanksi hukuman hingga 2 tahun penjara.

Bemesra-mesraan di tempat publik

Foto diri saya dan wanita animasi yang menyender di punggung saya, dengan latar air terjun dan bunga-bunga animasi. Wanita itu berkata dalam balon kata bertulis "Ingin dekatmu"

Yang bucin, yang bucin.

Perlu dicatat nih, supaya tidak bermesra-mesraan di muka umum. Memang sih, kalau liburan sama si dia serasa dunia milik berdua. Tapi itu tidak berlaku di Singapura.

Bermesra-mesraan di tempat umum bisa disebut sebagai mengganggu kenyamanan dan ketertiban orang lain. Jika dilaporkan oleh orang yang merasa terganggu ke kepolisian, kamu bisa didenda hingga masuk penjara.

Jangan makan dan minum di transportasi umum


Di Indonesia sebenarnya ada peraturan ini untuk KRL dan MRT, tapi perlu bersyukur juga kalau tidak ketat. Karena saya sendiri mengamini alsan kenapa harus makan dan minum di transportasi umum, seperti buru-buru berangkat kerja, jadi lupa sarapan dan terpaksa makan di tempat umum.

Tapi di Singapura, kamu bisa didenda 1.000 SGD jika makan dan minum di transportasi umum. Alasannya simpel sebenarnya agar tidak mengotori dan mengganggu kenyamanan publik.

Jangan berkelahi di tempat umum


Kalau kamu mau berkelahi, adu mulut, atau adu pencak silat dengan orang lain, lebih baik di tempat privat saja. Karena perkelahian bisa merusak ketertiban dan kenyamanan umum di Singapura. Dendanya juga tidak main-main, yakni 5.000 SGD, lho!

Dilarang mencuri jaringan WiFi


Kalau kamu miskin, cuma numpang WiFi di kafe tanpa membeli kopinya, apalagi sampai meretas jaringan WiFi dengan salah satu aplikasi peretas. Kamu keterlaluan.

Di Singapura jangan lakukan itu deh. Karena pengguna WiFi bisa dilacak oleh pemilik WiFi untuk dilaporakan ke pihak berwajib, dan tindakan tersebut bisa berbuah denda sebesar 1.000 SGD.

***


Nah, kira-kira begitulah peraturan-peraturan simpel di Singapura yang mesti kamu ketahui saat traveling kesana. Sebenarnya ada banyak peraturan Singapura lainnya yang perlu diketahui untuk urusan saat traveling. Tapi intinya, patuhilah dan ketahuilah. Kamu tidak mau kan jika liburan serumu menjadi liburan bangkrut? Hehehe.

You May Also Like

0 komentar