Setiap kali saya traveling menggunakan pesawat, saya sudah tidak asing lagi dengan lampu dilarang merokok yang tertera di kabin pesawat. Jelas, wajar tidak boleh merokok, karena asap rokok hanya akan terjebak di dalam pesawat dan tidak akan kemana-mana. Berarti, asap rokok bakal terhirup oleh seluruh penumpang pesawat.

Namun kalau ke toilet pesawat, pasti ada asbak. Yang jadi pertanyaannya, fungsi asbak di pesawat, terutama di dalam toilet itu apa? Apakah toilet adalah ruang khusus untuk merokok?

Untuk melepaskan kebimbangan ini, saya bertanya kepada teman saya. Kebetulan dia adalah seorang pilot.

Jawaban darinya mengejutkan saya, ternyata dulu, di dalam pesawat boleh merokok.

Tapi terjadi suatu insiden pesawat harus mendarat darurat, karena kabin pesawat dipenuhi dengan asap rokok. Sehingga menyebabkan seluruh pramugara/i dan penumpang mengalami sesak napas


Sehingga pada tahun 1988, Amerika Serikat mulai melarang rokok dalam penerbangan. Kemudian peraturan ini diikuti oleh negara lain, dan disahkan peraturan dilarang merokok di seluruh penerbangan pada 2000 (Sumber: The Tuscaloosa News, Minggu, 24 Juni 2000).

Walaupun sudah dilarang, fungsi asbak di toilet pesawat bukan berarti tanpa maksud. Fungsinya ternyata adalah untuk antisipasi penumpang nakal yang ngeyel merokok. Jika sudah ketahuan merokok, maka fungsi asbak di toilet tersebut berguna untuk mematikan dan membuang puntung rokok si penumpang ngeyel tersebut.

Tapi bukan berarti merokok di pesawat tanpa konsekuensi. Konsekuensinya cukup berat, dengan membyar denda sebesar $5000, hingga ditahan saat mendarat.

Sedangkan di Indonesia, ada hukuman sendiri untuk penumpang ngeyel merokok. Berdasarkan Pasal 54 UU No.1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, akan dikenai denda sebesar Rp 2,5 milyar, atau dipenjara maksimal 5 tahun.

Nah sekarang tahu kan penyebab kenapa ada asbak dan awal mula pelarangan merokok di dalam pesawat? Makanya, kalau mau merokok, tahan-tahan aja dulu. Toh, di bandara saat kita sampai nanti akan tersedia ruang khusus untuk merokok.