Featured

GUNUNG KUDAKI, LAUTAN KUSEBERANGI, CINTA KULEWATI

by - Agustus 17, 2019

Saya sedang berdiri di atas kapal sendiri, dengan tangan terbuka dan tersenyum bebas di selat lombok

Dari setiap perjalanan, petualangan saya pasti berisi perjalanan dengan teman-teman atau saudara. Beberapa perjalanan, saya jadi nyamuk teman-teman yang udah punya pasangan. Saya lihat di sosial media, teman-teman saya bisa jalan-jalan jauh, bahkan keluar negeri dengan pasangannya.

Dalam hati, seiring jempol mengusap-usap layar, hati rasanya berdecak iri dengan mereka. Bisa habiskan waktu dengan si dia, merencanakan perjalanan bersama, senang-senang dengan tambatan hati, susah-susah di jalan tapi tetap diselesaikan dengan chill. Atau yang lebih romantis lagi, berkemah di alam bebas berdua sambil menikmati malam dengan mie instan yang dibuat si dia dengan kompor kecil.

Enak ya. Kadang dalam hati kecil saya ada rasa iri dengan aktivitas mereka.

Tapi gitu-gitu, saya juga pernah kok jalan-jalan dengan pacar (saat masih punya). Bahkan beberapa pengalaman sungguh tak bisa terlupakan seperti bolos sekolah demi traveling ke air terjun terpencil perbatasan Jogja-Klaten. Ada pula dengan gebetan (yang gagal) saat ke Pantai Goa Cemara, sampai rela-rela skip rapat Pensi sekolah 😂. Saya dulu sebucin itu hehehe.

mantan saya di kiri, dan saya di kanan sedang berlutut. Pose bucin yang saat ini saya benci tapi bagus dilihat.
Enggak usah ditanya itu sama siapa, yang jelas sama (salah satu) mantan. Gambar hanya pemanis konten. Walau kalau diinget-inget enggak manis-manis amat sih, tapi.. yaudah lah ya.

Baca Juga: Panduan Cara Murah untuk Nikmati Jogja

Waktu cepat berlalu, sekarang kuliah dan saya terlalu sibuk untuk diri sendiri. Walaupun begitu rasanya saya masih kesepian. Ada yang hampa rasanya, suatu tempat untuk bisa berbagi keluh-kesah dan menikmati perjalanan dengan sesosok yang ada di sisi.

Jatuh cinta saat ini? Iya.
Siapa? Ada lah.

Yang jelas, dia adalah orang yang ingin saya ajak untuk melihat dunia dan seluruh alam ini. Macam kayak lagunya Aladdin, The Whole New World. Sayangnya dia seperti tak menginkan saya, mungkin karena dia 'lebih' dari saya. Dia yang tidak bisa saya kejar, karena kilaunya yang membuat saya ragu harus maju atau mundur. Kadang saya merasa harus berhenti, karena ia merasa saya mengganggu.

Saya memang sendiri, tapi tidak merasa kesepian meski hati ini kosong.

Sudahlah, toh dunia selalu menakjubkan. Cinta itu apa? Cinta itu asu, gaes.

You May Also Like

0 komentar